MBG dan Black Magic
Fenomena MBG aka Makan Bergizi Gratis yang menjadi Makan Beracun Gratis cukup menjadikan saya berprasangkan yang tidak-tidak. Memang negeri kita penuh dengan kejeniusan lokal, baik ilmu pendidikan saintifik hingga ilmu pendidikan mistik. Jadi sebenarnya tidak heran dengan fenomena anak SMA yang menemukan belatung pada piring atau makan siang MBG yang didapatkannya. Karena masih dan akan selalu ada yang namanya Black Magic untuk persaingan bisnis maupun untuk kondisi-kondisi permasalahan lainnya.
MBG dan Black Magic
MBG dan Bisnis Katering
MBG tentunya memiliki SOP sendiri ya... untuk bagaimana penyiapan menu, perencanaan penyajian, dapur untuk memasak, kandungan gizi dan nutrisi dan sebagainya. Hal ini jelas pelik sekali bagi yang tidak paham atau baru saja memasuki bisnis ini. Oh ya... meskipun ini adalah program strategis negara, namun pelaksanaannya melibatkan otoritas-otoritas bisnis, vendor dan tentu saja ada preman ataupun yang mencoba mengutip keuntungan, dan tentunya kita dapat membayangkannya lah.
Jadi dari sepiring nasi makan siang bergizi gratis untuk anak Indonesia tersebut melalui berbagai prosedur, jalan, tangan bahkan perusahaan dan tentunya para penjahatnya.
Bukan main-main memang, MBG ini mensyaratkan dapur umum yang bersertifikat atau di rekognisi dan diauki oleh badan gizi nasional yang merupakan pasukan negara, atau orang-orang yang dipilih dari klan tertentu sesuai dengan keinginan pemerintah atau pemilik program ini yang memiliki kuasa anggaran untuk menginisiasi proyek-proyek ini sampai ke daerah dan tingkat satuan pendidikan.
Pernah dengar juga bahwa Pondok Pesantren pun yang sudah memiliki dapur Pondok dan establish selama puluhan tahun tidak dapat dipakai menjadi dapur untuk menyediakan Makan Bergizi Gratis ini.
Sehingga diperlukan lagi dapur baru yang bahkan jumlahnya tidak hanya satu. Dapur baru standar badan gizi nasional atu apalah itu. Dengan Badan Hukum yang harus memenuhi syarat ketentuan program MBG.
Belum lagi vendor-vendor yang diperlukan untuk bisnis makan gratis ini. Para penyedia bahan makanan, transportasi dan lain-lain adalah mahluk-mahluk baru yang harus sesuai dengan syarat proyek. Tidak melalui jalan merekgonisi perusahaan-perusahaan atau usaha rakyat yang mampu dan lebih muarah tentunya untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
Persaingan antar Vendor
Selain adanya persaingan antar vendor, meskipun kita tahu dan melihat betapa silent dan sunyinya pelaksanaan program makan gratis bergizi ini. Jarang ada kasak-kusuk maupun pembicaraan di tempat umum, apalagi pengumuman publik yang dapat diakses umum untuk bagaimana mengeksekusi dan menjalankan program ini bersama masyarakat. Seperti operasi militer atau inteligen yang silent, tak ada yang mendengar, dan tiba-tiba ada.
Bukan tidak mungkin hal ini memancing para pengusaha atau vendor-vendor yang tidak diajak merasa sakit hati, dan dengan kepintaran dan bekal keilmuannya menciptakan horeg bukan sound horeg dengan meluncurkan serangan mistik atau black magick yang mengesankan dan menakutkan.
Black Magic di MBG
Praktik adanya serangan black magic di sekolahan penerima program bergizi makan gratis. Contohnya seperti adanya makanan basi yang disajikan oleh program MBG, Belatung yang muncul di piring atau ransum makanan bergizi gratis tersebut. Praktik-praktik seperti ini sudah umum dalam persaingan bisnis makanan dan kuliner.
Meskipun ini hanya prasangka penulis saja, namun kita memang tidak boleh menuptup mata bahwa Nusantara masih memiliki berbagai keajaiban di luar nalar yang mau tidak mau harus kita kenali.
Mengapa kita harus berpandangan seperti itu? Bukan mencoba untuk membela program MBG Prabowo ini. Namun berusaha untuk berdiri pada pandangan netral melihat kesiapan negara yang menyiapkan kader-kader atau orang-orang terbaiknya untuk berada dalam lini pengeksekusi program makan bergizi ini.
Mereka adalah orang-orang pintar dan dari jaringan SMA Taruna Nusantara atau orang-orang dan kader-kader pak Presiden Prabowo Subianto yang sudah lama bekerja sama, dapat berbisnis, memiliki pengalaman dan kapabilitas baik bekerja sama dengan masyarakat maupun militer dalam berbagai hal. Dengan kata lain mereka adalah orang-orang yang mumpuni dan waras.
MBG untuk Persiapan Pilres mendatang
Namun mengapa masih ada serangan black magic seperti belatung pada makanan yang disajikan, atau bahkan makanan bergizi menjadi makanan beracun?.
Jelas pertanyaan yang sulit dijawab, melihat kapasitas para pelaksana MBG yang sudah bagus. Terus kemana lagi kita melirikkan jawabab. Pandangan bisa jatuh kepada alasan-alasan non teknis seperti persaingan bisnis vendor karena ketertutupan proyek ini yang seperti hanya dilakukan dari kalangan dan partai tertentu saja. Jawaban yang harus kita pertimbangkan untuk menjadikan program MBG ini menjadi milik masyarakat.
Bukan milik penguasa atau pemenang pilpres yang haus dengan keuntungan, atau mungkinkah ada pergantian koruptor atau orang-orang atau kelompok yang menginginkan program yang uangnya trilyunan ini keuntungannya masuk ke kantong-kantong tertentu baik untuk kekayaan, kesejahteraan maupun logistik di masa depan, agar berkuasa lagi.
Ya hal tersebut adalah pendapat klasik, selalu dilakukan dan mudah setiap orang memiliki perkiraan seperti itu. Namun ya kita tahulah, apa yang terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu.
Cara mengatasi sihir black magic di MBG
Keterbukaan informasi dan mengajak seluruh jajaran masyarakat untuk menjadi bagian program ini adalah keniscayaan. Sebagai investasi untuk pemenangan pilpres mendatang, sebaiknya Prabowo menggarisbawahi kebersamaan masyarakat, karena bagaimanapun MBG adalah ujung tombak dan program Presiden yang memiliki resonansi sangat tinggi pada namanya.
Mengajak segenap komponen masyarakat yang memiliki vendor untuk keberhasilan program MBG. Meminimalisri pungutan-pungutan yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggungjawab (kelihatannya), sehingga menu dan makanan sungguh terjamin nutrisi maupun kualitasnya.
Membranding program MBG sebagai program yang menyenangkan semua orang. Memperbaiki perekonomian masyarakat dan negara. Mengevaluasi kembali pajak-pajak yang sudah ada. Memaksimalkan pendapatan negara melalui pengerukan sumber daya alam yang bertanggungjawab, bertanggungjawab maksudnya adalah uang hasil perusakan alam tersebut benar-benar masuk ke kas negara, bukan menguap seperti orang angop.
Demikianlah saran dari penulis yang sama sekali tidak memiliki kemampuan black magic. Amin
[ Gambar Nasi Briyani By Mahi Tatavarty - Own work, CC BY-SA 4.0, Link ]