semarak kemerdekaan RI ke 80
Meriah sekali semarak kemerdekaan RI ke 80 ini. Semarak kemerdekaan dari perayaan 17 Agustus, pemberian tanda kehormatan sahabat-sahabat Presiden Prabowo Subianto. Tak kalah adalah semarak demo kemerdekaan menuntut kembalinya negara Republik Indonesia ke Khittah-nya. Demo dan aksi kembali ke khittah makin menjadi-jadi ketika Affan Kurniawan dilindas mobil baracuda Polri. Desakan pembubaran DPR karena aksi Ahmad Sahorni, Eko Patrio, Uya Kuya maupun Naffa Urbach membuat kemarahan masyarakat makin menjadi-jadi.
Quote dari anak muda gen z ini menggetarkan bagaimana kondisi negara ini dan para pejabat hingga anggota DPR RI dan DPRD.
— Yuk Berisik (@sharpandshark) August 30, 2025
Rakyat yg memilih klen kok malah klen yg memeras, mencekik, biat kebijaka tdk pro rakyat.
Bacot klen nantang-nantang buat kegaduhan menjadi bom waktu. pic.twitter.com/uLcOxQAMFR
Kemarahan Rakyat menuntut Keadilan
Rakyat yang berdemo jelas memiliki alasan. Harus berdemo dan menyuarakan permasalahannya merupakan hak konstitusi. Namun ketika harus dilakukan artinya apa yang terpendam tersebut memang harus dimunculkan. Apa jadinya jika usaha berdemo tersebut tidak mendapatkan tanggapan?.
Berbagai suara para pakar maupun pemerhati Republik ini sudah muncul dimana-mana. Baik di tulisan, kicauan di platform-platform medya sosyal, maupun secara rapi dibahas di podcast-podcast yang tertata rapi.
Pak Mahfud MD misalnya, sangat rajin menyoroti kebijakan pemerintah dari sisi hukum. Bagaimana hukum harus berdiri tegak, membersihkan anasir-anasir yang merintangi jalannya demokrasi pemerintahan maupun lebih kepada bagaimana hukum dapat perkasa berdiri membela kepentingan masyarakat.
INI EMANG NIAT MEMBUNUH, BUSETT!
— 12 (@f12xos) August 28, 2025
Emang itu mobil brimob nargetin massa.
Dan rill ada korban, Mas Ojol dilindas mobil brimob. Dan kabarnya beliau meninggal ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
Woy itu mobil dibeli pake duit rakyat!https://t.co/Xdnbl88PMv
Massa yang marah pada Jumat 29 Agustus 2025 secara bersamaan di seluruh Indonesia. Membakar Gedung DPR bahkan Kantor Polisi. Kemarahan sepertinya sudah tak terbendung dan akan terus membanjir. Hingga pemerintah mengambil sikap jelas. Bukan secara sengaja diserahkan kepada kepolisian yang ujung-unjungnya rakyat berhadapan dengan polisi, bahkan kemungkinan dengan TNI pun rakyat tidak akan gentar.
Jadi gini kelakuan Isilop Biadab pantesan kok gaboleh ngerekam sama live waktu demo, Mampus lu semua fuck the police, A.C.A.B🖕‼️
— Kunaon atuh (@kunaouneta) August 28, 2025
Rekam, Simpan, dan sebarkan‼️#polisipembunuh pic.twitter.com/mSvGyo5NIj
Uya Kuya itu siapa sih,
— Zaky Fuad (@ZakyFuad689604) August 28, 2025
Eko Patrio yang pelawak itu ya bieb? pic.twitter.com/wq4m28Nn00
Semarak Kemerdekaan RI ke 80
Semarak kemerdekaan RI ke 80 yang tadinya juga sudah meriah dengan pengibaran bendera One Piece. Kemudian muncul pelarangan-pelarangan dari anggota TNI maupun kepolisian yang alasannya kurang kuat, tak lebih hanya untuk cari nama pada atasannya saja mungkin. Pada akhir bulan Agustus semakin menjadi-jadi dengan perusakan gedung DPR maupun Polisi.
Bahkan ada muncul kabar bahwa para anggota DPR yang terhormat tersebut banyak yang kemudian justru ke luar negeri. Karena melihat kekacauan dan kenikmatan hidupnya terganggu. Namun gaji dan pendapatan toh masih masuk ke rekening, tanpa harus berada di Indonesia.
Sekitar pukul 15.00 WIB (29/8), polisi menembakkan gas air mata dari dalam Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
— BBC News Indonesia (@BBCIndonesia) August 29, 2025
Massa lalu berlarian panik menghindari gas air mata.
BBC News Indonesia melihat banyak massa yang kemudian sesak napas dan batuk-batuk. https://t.co/XzyCZdl3Iy pic.twitter.com/mztEw12A9U
Pemerintahan baru setahun Prabowo Subianto ini memang penih dengan kelucuan dan kebandelan yang membuat tumpukan emosi masyarakat Indonesia. Pada awalnya kebijakan nampak seperti logis dan bagus. Namun pada akhirnya masyarakat pun menyadari dan mampu membaui kebusukan dibaliknya.
Pemerintah dengan semena-mena memprioritaskan program egonya yang bernama MBG hingga membuat program efisisensi pengalihan dana negara ke program tersebut. Bahkan TKD Transfer Ke Daerah terkena imbasnya. Penaikan pajak bumi dan bangunan peninggalan penjajah Raffles dari Inggris yang menjadi idola para-para pemerintah ini naik hingga ratusan persen. Kabupaten Pati Jawa Tengah pernah mengalami demo besar teruntuk hal ini.
Sekian dulu, nanti kita sambung lagi tentang kemeriahan semarak kemerdekaan RI ke 80 yang memerah ini.
— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) August 29, 2025
Posting Komentar